Kepulauan Mentawai merupakan salah satu daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) di Indonesia. Semua hal berpotensi menjadi kendala bagi penduduk yang tinggal di daerah 3T. Mulai dari transportasi, administrasi, akses informasi, ekonomi, kesehatan dan tidak terkecuali pendidikan. Kompleksitas permasalahan di daerah 3T seringkali berdampak buruk terhadap kualitas pendidikan, seperti ketersediaan sarana/prasarana, keterbatasan akses informasi, kualitas SDM, rendahnya budaya belajar dan bahkan ketersediaan tenaga pendidik yang berkualitas juga sulit ditemukan. Hal ini kami peroleh dari beberapa kesempatan kunjungan kerja ke SMK N 1 Kepulauan Mentawai, salah satu SMK yang berada di Pulau Sipora Selatan.
Melalui kegiatan ini Tim PKM berupaya melakukan percepatan hilirisasi teknologi PGM Fi. Teknologi PGM Fi merupakan teknologi terbaru dan digunakan pada seluruh kendaraan yang dipasarkan saat ini. Tim PKM menargetkan peserta pelatihan yang merupakan siswa SMK N 1 Kepulauan Mentawai mendapatkan materi terbaru terkait system bahan bakar pada sepeda motor.
Kegiatan PKM dibuka langsung oleh Kepala SMK N 1 Kepulauan Mentawai Bapak Choneron Wincy, S.Pd. Dalam pidato pembukaannya beliau menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas terealisasinya kegiatan ini. Beliau mengatakan kondisi PBM saat ini sangat membutuhkan penyegaran dan upgrade materi, metode dalam rangka memberikan stimulus perkembangan proses PBM di SMK N 1 Kepulauan Mentawai.
Sebelum memulai sesi teori, Tim PKM melakukan Pre test terlebih dahulu. Pre test dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa terkait materi pelatihan yang akan diberikan. Data hasil pre test ini kemudian menjadi acuan untuk mengukur seberapa berhasil kegiatan ini dilaksanakan.
Pada sesi teori, siswa diberikan pemaparan tentang pengenalan system PGM-Fi, system dan cara kerja PGM-Fi dan juga materi terkait analisa kerusakan dan perbaikan ringan. Sesi teori dilakukan di salah satu kelas di SMK N 1 Kepulauan Mentawai. Berdasarkan pantauan Tim, terlihat antusias peserta dalam mengikuti materi pelatihan. Banyak siswa yang aktif bertanya, karena materi ini tergolong masih baru bagi mereka.
Setelah peserta mendapatkan materi pada sesi teori, selanjutnya dilakukan praktikum pada kendaraan. Dalam hal ini, tim sudah menyiapkan satu unit sepeda motor injeksi untuk dilakukan pengecekan system bahan bakar, cara kerja system secara keseluruhan dan proses pengecekan kerusakan kendaraan. Dalam melakukan praktik, peserta sudah dibekali dengan jobsheet dan alat uji sehingga potensi kesalahan peserta dalam melakukan praktikum dapat di minimalisir.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditutup oleh Kepala SMK N 1 Kepulauan Mentawai. Dalam pidatonya beliau menyampaikan terimakasih dan harapan agar kedepannya ada lagi kegiatan seperti ini di SMK N 1 Kepulauan Mentawai. Beliau merasa senang dengan adanya kegiatan ini mampu merubah warna PBM di SMK N 1 Kepulauan Mentawai. Para guru pun terkena dampak positif dengan adanya kegiatan ini. Kegiatan PBM yang dilakukan Tim PKM menjadi roll model bagi guru dalam melakukan PBM yang ideal.
[Berita oleh : Drs. Erzeddin Alwi, M.Pd. – Ketua Tim]